,

Kelompok Tani Hutan KTH Wono Mulyo Gelar Reboisasi di Wilayah Hutan Produksi Putuk Gede

26 Sep 2024, 14:24 WIB Last Updated 2024-09-26T07:24:11Z


Infokotabatu.com Kota Batu ; Dalam rangka memperingati Hari Paru Dunia (Wolrd Lunch) 2024, Kelompok Tani Hutan KTH Wono Mulyo Gelar Reboisasi di Wilayah Hutan Produksi Putuk Gede. Rabu ( 25/9/ 2024 ) pagi.


Kegiatan diawali dengan memanjatkan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengurus KTH, dilanjutkan dengan penanaman  puluhan pohon perdu berbagai dari berbagi jenis tanaman. Diantaranya Pule, Tabebuya, Sawo dan berbagai jenis pohon buah lainya. 


Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua KTH Wono Mulyo Sunarto beserta jajaranya, LPHD Desa Pesanggrahan, Forkopimda, perwakilan TNI, Kepolisian Polsek Bumiaji, Kepala Desa Bulukerto, Kepala Dinas Pertanian dan Para petani hutan dan salah satu Anggota Dewan dan Lembaga Kesatuan Pengawasan Korupsi (KPKRI).


Setelah acara potong tumpeng kegiatan diisi dengan dialog interaktif membahas tentang pentingnya menjaga ekosistem keberlangsungan hutan dan penjelasan secara teknis tentang cara-cara mengolah tanaman yang tepat untuk di tanam di Kawasan Hutan Produksi dan diakhir acara di dilakukan pembagian serifikat KTH dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK).


Ketua Kelompok Tani Hutan Sunarto menyampikan bahwa  kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian KTH Wono Mulyo dalam kelestarian lingkungan.

" Hari ini bertepatan dengan hari paru dunia, kami melaksanakan kegiatan reboisasi penanaman pohon yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di hutan prooduksi, sebagai bentuk kepedulian Kelompok Tani Hutan terhadap keberlangsungan ekosistem agar senantiasa terjaga". Ucap Sunarto.

Udin selaku Ketua LPHD menyampaikan saat acara dialog diskusi, bahwa pihaknya akan terus membentengi kawasan hutan yang ada di wilayahnya.

"Terimakasih kami bisa turut serta hadir di sini dalam rangka kegiatan Reboisasi bersama Masyarakat Kelompok Petani Hutan. Di wilayah hutan desa yang masuk Desa Pesanggrahan kami lebih berfokus pada Cathmen Area (daerah tangkapan air) jadi tidak diperbolehkan mayarakat menanam selain Pohon Perdu yang menghsilkan buah, karena sangat penting sebagai penampung resapan air demi menjaga ketersediaan Sumber Mata Air sejumlah sembila titik". Jelasnya.

Nyoto Sumartono Selaku salah satu Dewan Pendiri Kesatuan Pengawasan Korupsi (KPKRI)
dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pihaknya sangat berhati-hati dalam mengelolah usaha berbasis alam.

"Kami berada di wilayah Desa Oro-oro ombo juga memiliki usaha wisata yang masuk kawasan hutan produksi, tetapi kami sangat berhati-hati sekali dalam pengelolahanya, sebab kami tidak mau jika sampai berbenturan dengan masalah hukum, kami memotong ranting pohon kecil saja, tetap berkoordinasi dengan Perhutani dan meminta untuk diawasi saat pengerjaanya", terang Mbah Semar sapaan akrabnya.

Sofyan sebagai Ketua LSM Profauna turut menyampikan bahwasanya hutan sebagai sumber Oxygen yang sangat berharga bagi seluruh umat manusia.

"Hutan selain bisa menjadi sumber perekonomian bagi para Kelompok Petani Hutan, juga ada sumber ekonomi lain yang bisa dihasilkan yaitu Oxigen yang bisa dijual ke beberapa negara Eropa dengan harga yang cukup tinggi. Negara-negara Eropa sangat membutuhkan banyak suplai Kopi. Akan tetapi kopi yang di Import dari Indonesia harus memiliki sertifikasi resmi yang menyatakan Pertanian Tanpa Resiko dalam arti kata lain tidak merusak alam khususnya kawasan hutan", terangya.

Peringatan Hari Paru Dunia selalu diperingati secara terus menerus dan berkelanjutan demi mengingatkan kepada dunia betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan dan demi ketersediaan Oxygen yang bersih bagi seluruh makhluk di muka bumi ini.