,

Komisi Nasional Disabilitas Bersama FIK dan Organisasi Lingkar Sosial Kunjungi Kwarcab Kota Batu

2 Nov 2024, 12:46 WIB Last Updated 2024-11-02T06:08:04Z



Infokotabatu.com Kota Batu ; Dalam rangka pembentukan satuan komunitas ( Sako ), Komisi Nasional Disabilitas ( KND ) bersama Aktifis Disabilitas Malang Raya yaitu Forum Inklusi Kota ( FIK ) Batu, dan Organisasi Lingkar Sosial gelar kunjungan ke Gerakan Pramuka Kwarcab kota jalan Simpang Imam Bonjol Atas Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu. Sabtu ( 2/11/2024 ) pagi. 




Komisioner Komisi Nasional Disabilitas ( KND ) KiKin P Tarigan S, mengatakan bahwa pada hari KND mengunjungi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Batu dalam rangka pengarusutamaan isu disabilitas pada semua sektor.

" Kami menganggap bahwa Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Nasional adalah suatu gerakan strategis dalam upaya pengarusutamaan isu disabilitas. Sebagaimana diketahui Komisi Nasional Disabilitas telah melakukan kerjasama atau MOU dengan Gerakan Pramuka Kwartir Nasional terkait dengan pembentukan satuan komunitas ( Sako ) Pramuka Disabilitas Berdaya ( Sakodaya ).

Maka sesuai dengan arahan dari Gerakan Pramuka Kwartir Nasional  diharapkan mekanisme tersebut sesuai dengan jukran atau petunjuk penyelenggaraan nomor 177 tahun 2012 dimana satuan komunitas ( Sako ) terbentuk mulai dari tingkat basis yaitu Gugus Depan sampai Kwartir Cabang dan Kwartir Daerah. Dan ditingkat nasional baru bisa terbentuk ketika sudah ada 5 Kwarda yang memiliki Sako, di tingkat Cabang kabupaten atau kota terkait dengan Sako.

Pada hari ini, kami bersama aktifis disabilitas Malang Raya, yang kebetulan sudah membentuk Sako di kabupaten Malang, kemudian dari kota Batu aktifis disabilitas yaitu Forum Inklusi Kota Batu, bersilaturahmi dengan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu dan kami diterima dengan baik. Yang intinya Gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu menerima dan mendorong upaya - upaya tersebut ", jelasnya.




Wakil Ketua Abdimas Gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu Biantoro sangat menyambut baik kedatangan Komisi Nasional Disabilitas ini.

" Pada hari ini kami mendapatkan kunjungan dari, Komisi Nasional Disabilitas bersama aktifis disabilitas dari malang raya.

Pada dasarnya kami dari gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu, yang saat ini berjumlah 20 Gugus Depan atau sekolah yang mempunyai anak - anak inklusi, dengan dasar itulah temen-temen dari penggerak inklusi inj akan mendirikan gugus depan teritorial.

Kemudian terkait dengan pelaksanaannya nanti, sesuai dengan Jukran yang ada jadi nanti kakak - kakak aktivis inklusi ini akan mengikuti Jukran yang ada sehingga dapat terbentuk yang rencananya adalah intinya di Gugus Depan teritorial yana akan dinaungi dengan 1 satuan komunitas ( Sako ).

Dan kami dari gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu sangat membuka diri dan mendukung kepedulian dari kakak -kakak aktivis inklusi ini.

Kebetulan di kota Batu ini sudah ada satu satuan Komunitas ( Sako ) yaitu Sako Ma ' Arif " urainya.

CEO dan Founder Organisasi Lingkar Sosial Ketanjngtyas atau Ken Kertamenambahkan kedatangannya ke Kwartir cabang Kota Batu ini untuk membentuk Gugus Depan Teritorial.

" Ada Gugus Depan ( Gudep ) biasa yang ada disekolah - sekolah, dan Gugus Depan Teritorial ini adalah Gugus Depan yang ada di luar sekolah, sehingga kami dapat menaungi atau mengakomodir anak-anak disabilitas yang sudah tidak bersekolah ataupun yang tidak pernah mengeyam pendidikan. Ini akan kita akomodir dalam Gudep Teritorial berbasis komunitas. Dan kami juga ingin mengembangkan satuan komunitas ( Sakodaya ) Disabilitas berdaya bersama KND, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang kota Batu dan Forum Inklusi Kota Batu.

Sako ini sebuah komunitas Pramuka yang memiliki gudep-gudep, yang bertujuan sama dan memiliki akselerasi yang selaras dan anggotanya adalah Disabilitas Teritorial, Disabilitas berbasis komunitas dan gudep-gudep dari sekolahninklusi dan sekolah SLB. Dengan adanya Sako ini, nanti kita akan banyak mengembangkan program-program yang sifatnya adalah peningkatan lifeskin dan pengembangan bakat dan minat seperti membatik, membuat keset, mendaki gunung, memanah, dan lain sebagainya, itu sudah kami lakukan supaya temen-temen yang sudah tidak sekolah ini kan sudah berbeda karakter  dengan yang bersekolah dan biasnya lebih tertarik kepada ekonomi dan peningkatan bakat dan minat ", urainya.